Gara - gara Andrea Hirata Jadi Penasaran Traveling ke Belitung Timur ( Day 1 )

SD Muhammadiyah Gantong

Film Laskar Pelangi salah satu pemicu saya untuk traveling ke kota Belitung. Semenjak nonton Filmnya punya ke inginan kalau suatu hari harus kesana untuk melihat langsung seperti apa sih Kota Manggar dan Gantong itu. Dan akhirnya ketemu lah waktu yang pas dan teman - teman yang mau di ajak sharing cost ke Belitung. Seperti biasa saya menentukan tanggal, itinerary, Pesawat, Mobil dan Penginapan selama di sana. Untuk eksplore Belitung waktu 3 hari 2 malam sudah cukup, untuk itinerary nya sendiri saya nanya sama beberapa teman yang sudah kesana dan lihat di itinerary open trip travel agent.
Bandara H. A. S. Hanandjoeddin
Jam 09.30 WIB Saya, Gono, Mba Enno dan Mba Caecil tiba di Bandara H. A. S. Hanandjoeddin Tanjung Pandan. Kali ini saya ajak Mba Caecil mantan atasan saya di Perusahaan yang lama, traveling bisa menyatukan tali silaturahmi yah hehehe ...
Om Bermanto alias si Om yang pernah traveling bareng pas sailing ke Komodo naik Pesawat di belakang kami.


Mie Atep & Es kopi susu cincau
Sambil menunggu si Om sampai di Belitung kami makan dulu di Cafetaria yang berada tidak jauh dari bandara. Saya mencoba makan Mie Atep yang menjadi makanan khas kota Belitung dan segelas es kopi susu cincau. Mie Atepnya rasanya kaya ada manis - manisnya gitu (kaya iklan yah hehehe...). Selesai makan kami ke bandara lagi karena Jam 11.30 pesawat si Om akan mendarat di bandara.  Karena dia taruh barang di Bagasi jadi kami harus sedikit menunggu. Dan pas jam 12 siang kami pun langsung menuju ke kota Belitung Timur.


Sedangkan Glo temannya Gono pesawat dari Jakarta jam 12 siang, kira kira sampai jam 13.00 di Tanjung Pandan. Karena waktu kedatangan Glo yang terlalu siang jadi dia menyusul pakai taxi. Taxi disini itu mobil seperti avanza atau elf, sekali ngedrop ke Belitung Timur Rp. 300.000,- kalau ke kota Rp. 100.000,-.



Perjalanan menuju Belitung Timur di tempuh dengan waktu kurang lebih 1.5 jam, jalannya mulus dan sepi. Sepanjang perjalanan kami banyak melihat lahan bekas galian Timah. Agak miris sih melihat bekas galian timah nya itu jadi seperti danau, tapi tidak dapat di pungkiri kalau timah adalah salah satu mata pencaharian sebagian penduduk Belitung dan Belitung salah satu penghasil timah terbesar juga.

Spot pertama kami menuju Replika SD Muhammadiyah Gantong. Ini adalah salah satu tempat yang wajib di kunjungi karena disini lah salah satu tempat syuting film Laskar pelangi yang di adaptasi dari Novel dari Penulis Andrea Hirata yang mana Beliau adalah asli orang sini.

Kagum sama Andrea Hirata berkat tulisan beliau Gantong, Manggar dan kota Belitung menjadi salah satu tempat wisata yang terkenal. Mungkin bagi beberapa pembaca Novelnya atau yang sudah nonton filmnya pasti penasaran ingin melihat langsung tempat settingan film tersebut, yah contohnya saya.


Seperti laut tapi bukan
Rumah keong dari rotan
kalau ini kaya danau
Tepat di seberang jalan Replika SD Muhammadiyah ada spot bagus untuk yang suka foto - foto. Ada semacam rumah keong dari rotan dan depannya itu ada danau atau bekas tambang timah yah, air danaunya biru seperti warna air laut sedangkan dipinggir danau nya warnanya hijau bening dan ada ikannya juga loh. Lihat air nya jadi bikin ingin nyemplung berenang. Untuk kesini kami hanya bayar parkir saja ke penduduk setempat.
Cafe sebeleah Museum Kata


Glo sudah sampai di daerah Museum Kata dia nunggu di Cafe yang berada di sebelah museum, pas kami sampai sana dia lagi asik makan mie atep dan pisang goreng.Glo dan Om ngak ikut masuk ke dalam Museum mereka nongkrong di Cafe nya.

Penampakan rumah bagian depan Museum Kata
Ketika kami ke sana Museum Kata baru saja di renovasi jadi sekarang ada HTM Rp. 50.000,-/orang free CD lagu atau Novel yang di tulis oleh Andrea Hirata. Jadi bisa milih mau novel atau CD, ngak bisa dua dua nya yah hehehe.
Museum Kata ini di dedikasikan oleh Andrea Hirata untuk kedua orang tua nya, wah mereka pasti bangga banget yah punya anak seperti Andrea Hirata. Kebanggaan orang tua kan pasti anaknya, duh saya uda belum bisa bikin bangga orang tua nih hehehe.
Museum Kata
Museum Kata
Laskar Pelangi International edition


Free CD
Nggak heran namanya Museum Kata karena didalamnya ada banyak kata kata motivasi dari Andrea Hirata dan penulis lainnya. Seperti salah satu Quote dari Andrea Hirata yang saya suka " Bermimpi lah karena Tuhan akan memeluk mimpi - mimpi mu ". Quote ini sih emang benar loh, contoh nya saya bermimpi ingin ke Belitung akhirnya kesampaian juga kan. Disini juga kami bisa melihat karya karya yang sudah dilahirkan oleh Andrea Hirata, Novel nya tidak hanya dalam bahasa Indonesia tetapi juga ada terjemahan dalam berbagai bahasa. Selain itu ada juga ada foto foto dari pemain Laskar Pelangi, wah jadi ingin nonton Filmnya lagi deh.
Kupi Kuli
Tempo dulu
Di bagian belakangnya ada tempat untuk Ngopi namanya Kupi Kuli, kalau duduk disini rasanya seperti di jaman tempo dulu. Ada dapur model jaman dulu dan depannya ada beberapa TV model jaman dulu juga, nah disini juga jual kartu pos dan ada kantor pos nya. Dibelakang masih banyak ruangan lagi seperti perpustakaan dan ada replika SD Muhammadiyah juga dihalaman paling belakang.


Formasi lengkap
Selesai melihat isi dari Museum Kata kami pun langsung menuju Vihara Dewi Kuan in dan mau mampir untuk ngopi di kota Manggar.
Kampoeng Ahok
Rumah Pak Ahok
Ohh yah mumpung masih ada disini kami pun menyempatkan diri untuk mampir di kampungnya Gubernur DKI Jakarta Pak Ahok. Kampung Pak Ahok jadi spot tempat wisata juga karena disana ada rumah tradisional Belitung kami hanya mampir bentar jadi ngak masuk ke dalam. Tepat seberangnya adalah rumah asli nya pak Ahok tapi yang pasti Pak Ahok nya ngak ada.

Vihara Dewi Kuan In
Karena waktu yang sudah mulai sore kami pun langsung menuju Vihara Dewi Kuan In, perjalanan dari Kampung Ahok ke Vihara kurang lebih 20 menit. Patung Dewi Kuan in belum rampung jadi masih dalam proses pembuatan, kami pun tidak berlama lama disini hanya foto sebentar lalu langsung ke kota Mangar. Mau mampir ke pantai Burung mandi dan pantai lainnya yang ada di Belitung Timur lainnya juga ngak sempat.

Kota Manggar
Kedai Kopi
Manggar terkenal dengan sebutan " Kota 1001 Kedai " ngak heran ketika kami kesana kiri kanan sepanjang jalan itu adalah kedai kopi. Katanya sih kebiasaanya bapak - bapak disini adalah nongkrong di kedai sambil ngobrol dan main catur. Disini juga katanya ada acara turnamen catur setiap setahun sekali.

Toko Aling
Kami sempat jalan - jalan sebentar di sekitar kota Manggar, melihat beberapa rumah yang masih terlihat klasik. Kami juga sempat melihat Toko Aling yang ada di Film Laskar Pelangi, bangunannya dari kayu dan masih terlihat sekali bangunan lama nya. Sayang pas kami kesana tokonya sudah tutup jadi ngak sempat melihat isi tokonya.



Kopi Afui
Ngak afdol kalau ke Manggar kalau enggak nyobain kopi nya, kami pun mampir di kedai kopi Afui. Segelas kopi susu Manggar hanya Rp. 5.000,- sedangkan untuk es kopi Rp. 10.000,- murah yah rasanya ngak kalah enak kok. Ngopi di Kota Manggar menjadi penutup kami untuk eksplore Belitung timur, dari sini kami langsung ke kota Belitung Barat.

Menu paket ber empat

Perjalanan pulang sepertinya lebih lama dari pas perginya, ternyata driver kami Mas Alvi yang masih muda, gaul, manis, dan baik hati ini membawa kami di jalur yang berbeda jadi sedikit lebih lama. Beruntung kami punya driver yang masih muda jadi pas minta tolong fotoin hasil fotonya bagus - bagus. Mas Alvi pun membawa kami ke Rumah makan Belitong Timpo Duluk, katanya rumah makan ini salah satu rumah makan yang terkenal di Belitung. Benar saja makanannya enak - enak dan rekomend, rasanya pas di lidah saya.Disini menyediakan menu paket untuk 2 dan 4 orang juga, isinya ada pindang ikan kuah kuning, ayam, lalap, sambal, sayur buncil pakai ati ampela dan sejenis otak - otak.


Sepertinya kami benar - benar lapar ngak ada satu pun yang tersisa semuanya ludes, mungkin karena siangnya kami nggak sempat makan, cuma makan mie atep di cafetaria jadi kelaparan semua. Selesai makan malam kami langsung ke Hotel Harlika yang ada di daerah Tanjung Pendam. Saya sudah booking via online, harganya pas untuk kantong backpacker dan tempatnya juga lumayan. Depannya langsung pantai dan ternyata kata Mas Alvi Tanjung Pendam itu tempat nongkrongnya anak - anak Belitung. Untuk cari makan dan tempat nongkrong juga gampang. 


Selesai menurunkan barang - barang dari mobil saya pun pamit dengan Mas Alvi karena di hari ke 2 & 3 kami sewa mobil lepas kunci tanpa driver jadi pas hari ke 3 janjian ambil mobil di Bandara. Kami pun langsung masuk dan istirahat ke kamar masing - masing karena besok rencananya kami akan hopping island jadi harus memulihkan tenaga lagi biar besok fresh.




Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor di Puncak Galau Gunung Kapur Ciampea - Bogor

Cimaja Beach Club, Tempat Nongkrong Asik di Pelabuhan Ratu

Kini Akses Menuju Geopark Ciletuh Lebih Mudah dan Cepat Melalui Jalur Loji