Indahnya Pantai Apparalang, Tanjung Bira dan Pantai Bara

Pantai Bara

Selasa pagi Tanggal 13 Oktober kita akan menuju Pantai Tanjung Bira yang berada di daerah Bulukumba. Pak Irwan sudah menjemput kita di Homestay Aisyah Jam 08 Pagi, kita pun langsung bergegas karena perjalanan dari Makassar menuju Tanjung Bira kurang lebih adalah 4 jam. Pak Irwan pun langsung membawa kita menuju Ujung Kaki Pulau Sulawesi Selatan.

Jual Lemang
Karena kita tidak sempat sarapan akhirnya di perjalanan kita mampir beli Lemang. Sepanjang Jalan di Daerah Janeponto banyak yang menjual Lemang dan Coto Kuda, salah satu teman menyarankan Gw untuk mampir dan coba tapi sepertinya Gw kurang berani untuk makan daging kuda.

Ladang Garam
Salah satu mata pencaharian masyarakat Janeponto adalah petani Garam, sepanjang sisi sebelah kanan jalan terlihat para petani Garam.

Sepanjang jalan Janeponto Kering
Karena Kemarau panjang Kiri kanan jalan terlihat seperti padang Savana, membuat kota Janeponto terlihat seperti kota yang kekeringan. Menurut Pak Irwan Kota Janeponto kurang maju beda dengan Kota Bantaeng yang ada setelah kota Janeponto dari arah kita datang. Padahal lokasinya berdekatan tapi di Bantaeng lebih hijau dan Rapih Tata kotanya, " nanti kalian bisa lihat perbedaannya. Pokoknya kalau sudah lihat yang hijau hijau berarti kita sudah sampai di Kota Bantaeng " tutur Pak Irwan, wah Gw jadi penasaran ingin segera melihat kota Bantaeng.

Sepanjang jalan Bantaeng Hijau
Baru memasuki Kota Bantaeng sudah mulai terlihat Hijau, kiri kanan jalan banyak pepohonan. Di Bantaeng juga kita bisa menemukan Rumah makan dan Penginapan, kalau tadi Gw lewat di Janeponto kayanya Gw nga lihat ada Rumah makan apalagi Hotel. Menurut Pak irwan Kota Bantaeng dulu nga seperti ini, Kotanya Maju karena Bupati yang sudah menjabat selama 2 Periode bisa memajukan Kotanya. Dulu Bulukumba adalah Kota yang paling maju diantara Kota yang lainnya yang ada disini tapi sekarang Bulukumba pun sudah kalah dengan Bantaeng. Wah hebat nih Bupati kota Bantaeng Bapak Nurdin bisa memajukan kotanya, harus di contoh nih sama Bupati Bupati lainnya.

Kantor Cabang Bulukumba
Akhirnya kita sampai juga di Kota Bulukumba, kita mampir sebentar di Kantor Cabang yang ada disana. Minta tolong sama salah satu karyawan disana untuk mengantarkan kita ke Mess karena kita mau menjemput Mas Syahrul salah satu admin gudang Bulukumba untuk Join dengan kita.

Mess Kantor
Setelah menjemput Mas Syahrul dari Mess kita langsung melanjutkan perjalanan ke Tanjung Bira dan kita mampir untuk makan siang. Perjalanan dari Bulukumba ke Daerah Tanjung Bira kira kira 1 jam, sebelum Check in di Penginapan kita mau mampir sebentar ke Pantai Apparalang. Kenapa Gw milih untuk ke Apparalang dulu karena Apparalang itu posisinya sebelum Tanjung Bira dan mumpung ada Pak Irwan yang mengantarkan. Besok Rabu Pak Irwan dan Deli akan kembali ke Makassar jadi takut tidak terkejar juga waktunya.


Peta Bonto Bahari
Jalan menuju pembuatan Perahu Pinisi
Dibelakang Pinisi seharga 1,3 M
Proses pembuatan Pinisi
Kita juga sempat berkunjung ke Tanah Lemo Kecamatan Bonto Bahari , tempat pembuatan Perahu Pinisi yang terkenal. Suku Bugis memang terkenal sampai manca negara dengan kepiawaiannya membuat Perahu Pinisi, kata Pak Irwan kayu yang dipakai bukan kayu sembarangan. Sempat ngobrol dengan salah satu Bapak yang sedang bekerja, untuk pembuatan 1 Perahu Pinisi bisa memakan waktu 3 - 6 bulan. Harganya dari 100 juta sampai Milyar tergantung besarnya, contohnya yang ada dibelakang Gw harganya 1,3 M. Pemesan ada yang berasal dari Kupang, Jakarta bahkan luar negeri seperti Australia. Selesai dari Tanah Lemo kita melanjutkan perjalanan lagi karena takut kesorean.



Untuk menuju Apparalang dari jalan Poros Patokannya adalah pertigaan di sebelah kirinya ada SMK 6 Perkapalan Bulukumba, dari situ kita belok ke kiri.

Jalan menuju Apparalang


Dari SMK perkapalan kita harus masuk ke dalam sekitar 4 KM, dari sini kita harus berhati hati karena jalannya yang curam dan berbatu.


Gapura menuju Apparalang
Jalannya kecil
Nanti kita akan ketemu Gapura dan kita belok ke kanan, dari Gapura masuk lagi ke dalam kira kira 2 KM. Setelah itu kita akan menemukan tempat parkir, dari situ kita tinggal jalan kaki menuju Lokasi. Untuk tiket masuknya hanya dikenakan biaya Rp. 20.000,- untuk mobil, jadi kita tidak perlu bayar perorangnya lagi.
Welcome to Apparalang
Ternyata dibawah bisa Parkir
Hore akhirnya sampai juga di Apparalang, Gw langsung mencari spot bagus yang selama ini Gw lihat di Sosial Media.
Apparalang Cliff
Pak Irwan Fotoin kita dari atas
Mba Enno
Kita pun turun ke Dermaga kayu yang ada dibawah untuk menikmati indahnya Apparalang. Pak Irwan dan Mas Syahrul cuma lihat kita dari atas katanya Pak Irwan takut sama tangganya yang lumayan curam.
Deli & Mba Enno gantian Foto
Sayang nga bisa berenang
yeayy Apparalang
Pantai Apparalang dikelilingi oleh tebing tebing dan warna air lautnya yang bikin tempat ini semakin cantik. Sayang kita sampai disini sudah jam 3 sore jadi cahayanya sudah kurang bagus untuk foto, warna air lautnya diFoto jadi kurang biru dan hijau tosca. Disini kita hanya bisa foto foto karena untuk berenang sepertinya kurang aman. Tapi menurut info yang Gw dapat dari Internet ada juga orang yang menguji Adrenalin dengan Cliff Jumping atau Rappling. Untuk Cliff Jumping kayanya Gw nga berani karena tebingnya yang lumayan tinggi, kalau ada jasa untuk Rappling sih mungkin Gw akan coba.
Sisi sebelah kiri
Sisi sebelah kiri dari pintu masuk ke Apparalang Viewnya juga nga kalah bagus. Untung lha kita kesini pada saat weekday jadi sepi dari pengunjung. Karena kita mau ngejar Sunset di Tanjung Bira jadi kita harus segera menuju kesana. Masuk ke daerah Tanjung Bira kita harus membayar tiket masuk Rp. 10.000,-/orang. Jam 6 kurang kita pun sampai di Salassa Guest Hotel, Penginapan yang sudah Gw Booking dari 3 minggu sebelum keberangkatan. Untuk Ratenya perkamar tergolong murah Rp. 150.000,-/night, karena kita sekamar bertiga jadi ditambah Charge Rp. 50.000,-. Gw dan Mba Enno menginap 2 malam sedangkan Pak Irwan, Mas Syahrul dan Deli hanya semalam. Untuk Booking Penginapan di Salassa Gw langsung contact ke pemiliknya yang bernama Pak Erik di No HP 08124265672 / 081144448804. Selesai Check in dan menaruh tas Gw pun langsung ke Pantai yang jaraknya 500 M dari penginapan.

Sunset di Tj. Bira
Sayang Matahari nya sudah tenggelam jadi kita hanya kebagian semburat semburat warna orangenya saja. Kita pun duduk diPantai menikmati angin pantai sampai gelap, Mba Enno memilih untuk tidur di Kamar karena sedang sakit kepala. Di Pantai ada Bapak yang menawarkan Jasa penyewaan Perahu untuk Snorkling di Pulau Liukang. Dia memberikan harga Rp. 250.000 per Perahu diluar alat snorkling dengan syarat kita mulai Snorkling jam 6.30 pagi. Harganya lumayan murah untuk kita berlima, akhirnya kita minta No HP Bapak tersebut siapa tahu kita berminat.

Sebenarnya Gw pengen banget untuk Snorkling karena sudah lama nga Snorkling, Gw tanya Deli dan Mba Enno apakah mau sharing cost untuk sewa Perahu karena sayang kalau sampai disini kita tidak Snorkling dan ke Pulau Liukang. Akhirnya mereka setuju dan Gw pun menelfon Pak Baso pemilik Perahu, Gw nego harga lagi karena kita cuma Snorkling sebentar. Untung lha Pak Baso Mau dengan harga yang Gw tawar menjadi Rp. 200.000,-. Untuk kalian yang mau Snorkling bisa sewa Perahu Pak Baso dan bisa Contact beliau di No 085314520865.
 
Suasan malam diRestaurant Salassa

Kebanyakan yang menginap di Salassa adalah turis asing pas kita kesana banyak bule bule ganteng lagi nongrong di Restaurantnya hehehe. Malamnya Gw dan Deli cari Mie Rebus untuk makan malam, dari kemarin si Deli ngidam pengen makan Mie rebus. Yang lain lebih memilih untuk istirahat, Gw sudah ajak makan mereka katanya nga lapar yasudah jadi Gw berdua sama Deli.  Deli menyarankan besok untuk ikut pulang ke Makassar lagi dengan Pak Irwan dan City Tour lagi di Makassar, Dia Bilang " Dari pada besok lo disini hanya di kamar mana nga ada di TV,  Mau ke Pantai Bara harus sewa motor. Lo kan nga bisa bawa motor sama Mba Enno terus kamis kalau balik ke Makassar pasti ribet naik Bis nya ". Hhhmm iya juga sih akhirnya Gw ingat kalau di Makassar ada Dwinda teman Trip pas ke Prau dia lagi tugas selama sebulan di Makassar dan kemarin dia sempat menawarkan Gw untuk nginap diHotelnya pas sampai di Makassar subuh. 

Kebetulan Dwinda hanya sendiri temannya sudah kembali ke Jakarta, Gw pun coba Chat dia untuk numpang semalam. Setelah chat dengan Dwinda akhirnya dia memperbolehlan Gw dan Mba Enno besok stay dia Kamar Hotelnya. Gw pun menyusun Itinerary untuk besok, Jadi pagi pagi selesai Snorkling kita langsung sarapan dan Check out, setelah Check out mampir sebentar ke Pantai Bara setelah itu langsung ke Makassar karena Deli harus kembali ke Jakarta, karena ada perubahan Jadwal penerbangan dari Maskapai dari Jam 11 malam jadi Jam 08 Malam maka besok kita harus kejar kejaran dengan waktu. Gw langsung memberitahu Mba Enno untuk perubahan Itinerary dan juga memberitahu Pak Irwan supaya besok bangun pagi pagi untuk Snorkling.

Menuju Pantai
Pak Irwan lagi lihatin apa sih?
Ready to Go
Rabu Jam 06.30 pagi kita sudah jalan ke Pantai untuk bertemu dengan Pak Baso, Perahu Boat yang kita pakaih hanya muat untuk 8 0rang saja. Perahu pun melaju kencang menuju Pulau Liukang Loe, Gw dan Andika Keponakan Pak Baso duduk di depan sambil menikmati sensasi kecepatan Boatnya.


Dermaga Pulau Liukang
Penakaran Penyu
Si Penyu
Di Pulau Liukang kita mampir sebentar untuk melihat Penakaran Penyu, untuk tiket masuknya Rp. 10.000,-/orang. Sebenarnya kita juga bingung tempat itu Tempat Penakaran Penyu atau tempat untuk Objek foto foto para wisatawan, karena kita dibawa sama Pak Baso jadi kita ngikut saja.

Bening
Karena kita kejar kejaran dengan waktu jadi kita tidak sempat mengeksplore ke dalam Pulau Liukang, kita hanya bisa menikmati Pulau Liukang dari Dermaga. Dari Pulau Liukang kita ke Spot untuk Snorkling, yang Snorkling hanya Gw, Deli dan Pak Irwan saja.

Hijau Tosca
Snorkling
Ikannya nga keliatan


Sayang ikannya tidak terlalu banyak dan terumbu karangnya kurang berwarna. Kita pun tidak lama Snorkling disini, mau pindah ke Spot lain Deli & Pak Irwan sudah cape. Gw sempat nanya sama Pak Baso kenapa kita nga ke Pulau satunya yaitu Pulau Kambing karena info dari teman disitu Spot Snorkling yang bagus dan ada view Cliff nya. Pak Baso bilang kalau Pulau Kambing lumayan jauh dari sini dan bayarannya harus ditambah kalau mau kesana. Akhirnya kita memutuskan untuk pulang ke Penginapan saja.
Andika

With Andika
Diperjalanan menuju Tanjung Bira Gw sempat ngobrol dengan Andika, Gw tanya dia kelas berapa. Dia pun bilang kalau dia sudah tidak sekolah dan sekolah sampai kelas 5 SD, Gw tanya kenapa putus sekolah ? Andika cuma senyum senyum malu. Gw tanya sudah besar mau jadi apa kalau putus sekolah, Andika pun cuma senyum senyum tanpa jawaban. Gw bilang " Kamu mau kaya paman kah " dan dia jawab Iya sambil mengangguk. Gw pun bilang sama Andika kalau dia harus melanjutkan sekolah biar pun kalau sudah besar mau seperti pamannya. Dia cerita kalau dia aslinya orang Selayar dan setiap hari ikut pamannya ke Laut bawa wisatawan untuk Snorkling. Melihat Andika Gw jadi ingat adik yang paling bungsu kelas 3 Smp, rasanya sedih kalau lihat anak seumuran dia tidak bisa melanjutkan sekolah. Semoga suatu saat nanti Andika mau melanjutkan sekolahnya dan semoga di Tanjung Bira tidak banyak anak anak seperti dia.

Pantai Bira
Restaurant Salassa
Di Baca
Selesai Snorkling kita langsung sarapan, Pak Erik pemilik hotel langsung menyiapkan Teh manis hangat, Roti dan Telur. Ada yang unik dari tulisan yang ada di Blackboard Restaurant yaitu " We make our food with Love & Love needs Time, Please be Patient ". Bener juga sih kata kata nya hehehe...
Hammock

Karena kamar mandinya ada 2 jadi kita harus ngantri untuk mandi, sementara nunggu antrian mandi Gw tiduran di Hammock yang ada di depan kamar kita. Selesai semuanya kita langsung check out dan langsung ke Pantai Bara.

Menuju Pantai Bara
Pantai Bara tidak jauh dari Bira kira kira 4 Km, kita sempat nyasar nyasar tapi akhirnya sampai juga. Ternyata dari penginapan kita bisa masuk lewat jalan menuju Pantai Malboro, kita baru tahu setelah pulang dari Pantai Bara.

Groufie
Lagi nunggu siapa neng ?
Bara Beach
Waktu sampai di Pantai Bara mata Gw dimanjakan dengan pemandangan Air Laut yang berwarna Biru dan Hijau Tosca, Langit yang Biru, Pasir putih yang lembut dan Pohon Kelapa yang menjulang tinggi di sepanjang pantai. Rasanya jadi nyesal harus balik ke Makassar setelah melihat Pantai Bara, disini suasananya lebih sepi dari pada di Tanjung Bira. Sayang Gw nga bisa berlama lama menikmati pemandangan seperti ini, Pak Irwan sudah manggil manggil untuk nyuruh kita kembali ke mobil. Padahal Gw pengen minum kelapa muda dulu sambil menikmati angin laut yang sejuk sebelum kembali ke Makassar, ahh yasudah lha mungkin lain waktu Gw bisa kesini lagi sekalian ke Selayar. 

Pelabuhan Tj. Bira
Dari Pantai Bara kita mau mampir sebentar ke Pantai Parang Luhu, kalau dari arah makassar pantainya sebelum Pelabuhan Tanjung Bira. Kita penasaran karena kemarin kita melihat dari mobil pantainya bagus banyak pohon pohon kelapa juga. Untung lha Pak Irwan dengan baik hati mau mengantarkan kita katanya biar nga penasaran karena sudah jauh jauh dari Jakarta.

Pantai Parang Luhu
Santai kaya di Pantai :D
Pantai Parang Luhu tidak jauh beda dengan Pantai Bara, sepanjang pantai ada banyak pohon kelapa. Karena rasa penasaran sudah terobati kita pun melanjutkan perjalanan, perjalanan 4 jam menuju Makassar tidak terasa karena kita banyak cerita. Gw langsung chat Dwinda apakah dia ada di Hotel karena kita sudah mau sampai Makassar, karena waktu itu pas tanggal merah takut dia jalan jalan juga. Untung lha dia ada di Hotel katanya mau menyelesaikan kerjaan aja di Hotel dan dia bilang langsung ke Hotel saja di lantai 5. 

Sebelum ke Hotel Pak Irwan mengantarkan Mas Syahrul ke rumahnya di daerah Daeng Tata. Karena masih Jam 5 sore dan Pak Irwan bilang masih ada waktu sebelum Deli pulang dengan Pesawatnya Jam 8 malam akhirnnya Pak Irwan ngajak kita makan Mie Titi. Mie Titi adalah salah satu makanan Khas Makassar yang ingin dicoba oleh Mba Enno & Deli. " Kalian masih mau coba Mie Titi nga? " kata Pak Irwan, Mau Pa saut Mba Enno & Deli. Pak Irwan pun langsung membawa kita ke salah satu cabang yang menjual Mie Titi.

Mie Titi (foto credit : Deli)
Mie Titi penampilannya sama dengan Ifumie yaitu Mie yang di goreng kering dan di siram dengan kuah kental seperti capcay. Katanya belum ke Makassar kalau belum coba Mie Titi, jujur kalau Gw kurang suka dengan Mie Titi karena rasanya aneh dan nga bikin kenyang hehehe ...
Selesai makan Mie Titi Pak Irwan langsung mengantar Gw dan Mba Enno ke Hotel tempat Dwinda Menginap yang ada di Daerah Lagaligo. Gw harus berpisah dengan Deli dan besok rencananya Pak Irwan akan jemput kita lagi di Hotel.

Nyaman banget :D
Selama Trip ini baru di sini kita ketemu kasur yang benar nyaman dan enak hehehe, untung lha ada Dwinda yang bersedia menampung kita.

Ayumi
Tiba tiba si Mba Indah Admin Gudang bbm menanyakan Hotel tempat Gw menginap, katanya ada sedikit ole ole untuk Gw. Tadinya Mba Indah mau kasih pas besok Gw ke kantor tapi katanya nga enak sama yang lain dan kebetulan tanggal merah jadi dia mampir sekalian main. Wah senangnya lumayan lha bisa dibagi bagi in sama teman teman dikantor besok. Mba Indah datang dengan anaknya Ayumi, anaknya cantik katanya sih kaya Bapaknya. Selama Trip ke Sulawesi ada aja Rejeki, dari Ole ole sampai di Traktir makan. 

Malamnya Mba Enno ngajak Gw ke daerah Somba Opu untuk beli Ole ole lagi katanya lupa beli ole ole untuk Teh Lira. Dari pada diam di Kamar Hotel karena Dwinda pun keluar dengan temannya jadi Gw memilih ikut dengan Mba Enno sekalian cari makan malam. Selesai dari Somba Opu dan Nongkrong sebentar di Pantai Losari kita pun kembali ke Hotel. Rencananya besok sebelum pulang Gw mau ke Bendungan Kampili dengan Mas Syahrul dan Mba Enno mau Jiarah ke kuburan Di Ponogoro. Sekarang waktunya kita untuk istirahat dan akhirnya Trip ke Tanjung Bira selesai juga sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kalau ada Rejeki Gw pingin balik lagi untuk coba ke Selayar atau Takabonarate, Amin.



Thank You Bulukumba :)
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Penampilannya memang seperti ifumie, yaitu mie yang digoreng kering yang disiram dengan kuah kental seperti capcay.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu













Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor di Puncak Galau Gunung Kapur Ciampea - Bogor

Cimaja Beach Club, Tempat Nongkrong Asik di Pelabuhan Ratu

Kini Akses Menuju Geopark Ciletuh Lebih Mudah dan Cepat Melalui Jalur Loji