Hope and Prau, Akhirnya ke Gunung Prau Juga


Prau
Prau adalah salah satu tempat yang masuk dalam Bucketlist Gw untuk tahun ini, beberapa kali coba untuk cari open trip ke Prau tapi belum ada yang pas waktunya. Nah kebetulan Agung dan teman teman ngetripnya waktu ke Derawan berencana untuk Sharing cost ke Prau di long weekend tanggal merah 17 Agustus. Rencananya ngecamp di Prau 1 hari dan di Danau Cebong Sikunir 1 hari dengan biaya sharing cost Rp. 600.000,-/orang. Gw excited banget karena dulu pas ke Dieng Gw belum berjodoh untuk melihat sunrise di Sikunir. Gw langsung ngomporin teman teman di Grup untuk ikut karena kapan lagi bisa ke Prau sharing cost dengan harga yang lumayan murah untuk 2 hari all in.

Akhirnya Gw, Finsya, Annisa dan Deli join untuk ikut Agung, teman kita Iman nga bisa Join karena dia dan sepupunya Iday mau nanjak ke Gunung Sumbing. Untung lha pada saat mau hari H mereka gagal kesana dan memutuskan untuk Join sama kita, nga jadi ke Sumbing at least bisa lihat Sumbing dari Prau lha. Yeayyy Gw senang banget karena baru kali ini Power Rangers lengkap bisa naik Gunung karena seringnya kita ke Pantai atau City Tour. Semua keperluan untuk disana kita persiapkan bersama walaupun yang paling banyak berperan Agung karena dia yang bertanggung jawab sebagai TL hehehehe....
 
Jumat malam tanggal 14 Agustus kita berkumpul di Plaza Semanggi dari Semanggi kita jemput Finsya dan Annisa di Bekasi setelah itu kita lanjut menuju Dieng Wonosobo. Peserta yang ikut dari 22 berkurang menjadi 14 orang dan pas untuk 1 Elf. Gw memilih duduk di kursi paling belakang bareng Iman & Iday karena kalau bareng mereka pasti ketawa melulu dan bikin perjalanan jadi nga terasa. Selama kurang lebih 12 jam perjalanan akhirnya kita sampai juga di Dieng, kita mampir sebentar untuk ambil tenda yang kita sewa di daerah Patak Banteng Namanya Amazing Prau.


Amazing Prau
Karena tempat penyewaan tendanya ada diRumah jadi kita sekalian numpang untuk repacking barang barang dan sebagian barang kita tinggal di Elf. Untuk contact penyewaan peralatan Camping bisa contact langsung ke Mas Irzan ( 08994633594 ). Sebelum nanjak kita  minta disiapkan makan siang untuk besok kita turun dari Prau oleh Ibunya Mas Irzan dengan harga per Bungkus Rp. 15.000,-. Setelah selesai packing jam 3 Sore kita langsung melakukan perjalanan menuju Gunung Prau Via Patak Banteng.


Jalan dari Amazing Prau ke Patak Banteng
Perjalanan melalui patak banteng lebih cepat dibandingkan dari jalur Dieng atau Kali Lembu tapi trek yang di lalui lumayan nanjak terus dan jarang dapat bonus. Karena keasikan ngobrol dan ketawa ketawa kita lupa untuk daftar dulu untung lha jaraknya belum terlalu jauh dari Pos. Agung dan Iman turun lagi kebawah untuk melakukan pendaftaran dan membayar tiket masuk.


Sambil nunggu
Setelah Iman dan Agung datang kita pun langsung melanjutkan perjalanan, sebagian sudah ada yang jalan duluan ke atas karena traffic nya kemarin lumayan ramai. Baru 30 menit perjalanan nafas uda berasa enggap dan cape sampai ngomomng pun susah, mungkin karena kurang olah raga jadi nafas uda ngos ngos an aja.


Foto dulu lha
Masih permulaan
Seperti biasa Gw selalu tukeran tas Carriel dengan daypacknya Iman karena Carriel Gw lumayan berat isinya ditambah dengan Logistic. Perjalanan yang cukup melelahkan untuk Gw dan kita banyak istirahatnya karena sebagian dari kita pemula untuk naik Gunung.


Break
Power rangers >.<
Dalam perjalanan tiba tiba ada suara cew yang manggil Nama Gw " Kak Julie Kak Julie ". Gw kaget karena ada yang kenal sama Gw selain teman teman Gw yang ikut, pas lihat kebawah ternyata si Ajenk. Ajenk itu adik dari teman kantor Gw si Ayu, senang banget bisa ketemu dia disini. Oh iya Gw baru ingat, dia kan orang Wonosobo jadi pantes aja ada disini. Ternyata dia jalan berdua sama temannya, katanya diatas teman mereka sudah nungguin. Mumpung ketemu dan mau bikin kakaknya iri akhirnya Gw foto bareng dulu sama Ajenk.


with Ajenk
Ajenk dan temannya jalan duluan mereka harus buru buru keatas sebelum magrib karena harus cari teman mereka. Kecil kecil cabe rawit jalannya cepat padahal pas Gw tanya dari bawah jam berapa ternyata kita cuma selisih 1 Jam tapi kita bisa kesalip.

MAsih naik lagi


Bonus Sunset


Tidak terasa hari sudah mulai sore dan matahari mulai terbenam Gw, Iman dan Iday jalan paling belakang. Kita sengaja berhenti beberapa saat untuk menikmati Senja, ini salah satu bonus yang kita dapat pas nanjak. Selesai Adzan Magrib kita bertiga melanjutkan perjalanan, tidak terasa kita sudah sampai di Gunung Prau. Di depan Miku sudah nungguin kita dan manggil manggil nama kita karena takut kita mencari cari melihat kondisi Gunung yang crowded. Sebagian sudah pada mendirikan tenda kita bawa 4 tenda & 1 tenda kecil kapasitas 2 orang. Selesai mendirikan tenda kita langsung makan malam menunya goreng nugget yang kita bawa dan untuk nasinya kita beli dari Ibunya Mas Irzan. Malamnya  ngopi ngopi sambil ngobrol ngalor ngidul, sebagian ada yang foto foto milkyway sayang hasil foto milkyway Gw kurang bagus.

Karena lagi musim kemarau malam itu di Prau suhu nya lagi dingin banget sampai 5 derajat. Berbekal Info dari teman yang 2 minggu sebelumnya dari Prau yang ngasih tahu suhunya bisa sampai 2 derajat, bikin Gw takut kedinginan dan bawa persiapan yang lumayan banyak. Mata pun sudah mulai ngantuk akhirnya Gw nyusul Deli & Annisa ke dalam tenda, ternyata di dalam Annisa kedinginan. Dia minta dipeluk dan bilang " Ka Julie pegangin tangan Nisa, Nisa kedinginan ". Akhirnya Gw peluk dia sambil megangin tangannya, Gw minta Deli untuk melukin Nisa juga. Tiba tiba dia bilang " Ka Julie Nisa mau pulang, Ka Julie Pengen telfon Bunda " Akhirnya Gw bilang kalau telfon Bunda nanti yang ada Bunda kwatir. Pelukan Gw dan Deli nga mempan untuk menghangatkan Nisa akhirnya Deli manggil si Finsya untuk meluk dia dan tidur berempat dalam tenda kita supaya suhu dalam tenda hangat. Tanggal 16 Agustus pagi kita pun bangun dan siap siap untuk melihat matahari terbit di Prau. Kita semua menuju Spot yang paling pas untuk lihat Sunrise, sedangkan Iman dan Iday nga tau kemana misah sendiri mungkin mereka cari spot yang nga terlalu ramai.
Pada nunggu
Gunung Prau
Golden Sunrise
Hope & Prau
Dibelakang ada yg pacaran

Puas banget lihat matahari terbit yang cantik dari Gunung Prau ditambah view 5 Gunung yang berjajar. Sindoro, Sumbing dan Slamet terlihat jelas dan Indah dari sini, 2 Gunung dibelakangnya ada Merbabu dan Merapi kalau Gw nga salah. Setelah puas menikmati Golden Sunrise Annisa minta balik ke Tenda karena perut sudah mulai lapar.


Crowded

Sampai di Tenda Iman dan Iday sudah rapih bawa tas kecilnya, Gw langsung nanya " kalian mau kemana? ", Kita mau keliling Jul, lo mau ikut kita nga sama kita?. Gw langsung bilang ikut karena Gw pengen lihat dan eksplore Gunung Prau mumpung ada disini. Akhirnya kita bertiga jalan sambil sesekali berhenti untuk foto foto, senang banget kalau jalan sama mereka pasti ada aja cerita dan bahan untuk bisa ketawa.

Siluet
Pagi di Prau
Love it
Cari spot untuk foto
Ternyata Gunung Prau itu luas banget masih banyak spot kosong untuk ngeCamp tapi karena mungkin spot yang bagus untuk lihat sunrise itu di tempat kita buka tenda jadi semua pada Ngumpul di satu Spot itu. Beruntung banget pas kesini bunga daisy nya lagi bermekaran  jadi bikin Gw nga pingin pulang dan betah disini.
Bunga bunga dimana mana
Hello Pink
Minum Purwaceng dulu >.<
Hello Blue
Me & My Buddies

Karena sebelum Jam 10 kita harus turun ke Dieng akhirnya kita kembali ke Tenda. Sampai di Tenda teman teman sudah sarapan dan packing, tinggal kita bertiga yang belum sarapan. Sambil Packing Iday dan Iman masak Mie rebus untuk sarapan kita bertiga, Gw tinggal makan doank hehehe nga percuma lha punya teman baik kaya mereka. Selesai semua packing dan bongkar tenda kita mengumpulkan semua sampah bekas makanan kita dan dibawa kebawah untuk dibuang pada tempatnya. Karena Jalur Patak Bantek itu curam untuk turun  jadi kita memutuskan untuk turun melalui jalur Kali Lembu. 

Foto keluarga Prau
Groufie


Jalur Kali Lembu lebih dekat dari tempat penyewaan tenda dibandingkan dari Jalur Dieng dan Treknya Landai tidak seperti Jalur Patak Banteng cuma memang jaraknya lebih jauh. Karena cuaca lagi kemarau dan kering jadi tanah nya seperti debu jadi kita harus pakai masker atau buff untuk menutup hidung dan mulut.


Savana
Jalurnya Landai
Jalan terus
Ada yg ngeCamp disini
Wait for me
Lihat kebelakang viewnya begini
Telaga warna dari atas
Sepanjang perjalanan pulang mata kita dimanjakan oleh pemandangan yang keren, padang savana dan view Gunung ditambah dengan langit biru yang cerah. Ada satu spot dimana kita bisa melihat telaga warna dari atas, telaga warna yang berwarna biru dan hijau tosca bikin kita ingin buru buru sampai kesana karena setelah kita turun kita akan mampir ke Telaga warna dan sekitarnya. Aryadi, Deli, Finsya dan Annisa sudah jalan duluan, Gw, Iman dan Yadi jalan ditengah sedangkan yang lain masih di belakang. Karena kita berpencar dan didepan ada jalanan bercabang jadi kita sepertinya ada dijalur pulang yang berbeda. Patokan untuk menuju jalur Dieng dan Kali Lembu adalah Tower, setelah kita ketemu Tower kita belok kiri. Sedangkan kita seharusnya lewat jalur Kali Lembu, sebelum ketemu Tower sebenarnya Gw sudah curiga dengan jalan kecil yang ada disebelah kiri. Karena ragu itu jalur ke Kali Lembu jadi kita jalan sampai pertigaan didepan mengikuti orang yang turun. Kita bertiga bingung dan ragu jadi kita istirahat sambil menunggu Aryadi yang sudah jalan duluan siapa tahu mereka balik lagi dan menunggu teman teman yang masih ada di belakang.

Setelah teman teman yang dibelakang sudah ketemu kita berunding apakah mau balik lagi lewat kali lembu menyusul Aryadi dan yang lain atau kita lanjut kedepan lewat Jalur Dieng. Akhirnya kita memutuskan untuk lewat jalur Dieng dan kalau dibawah sudah ada sinyal baru kita telfon mereka untuk janjian supaya bisa dijemput Elf. Sampai dibawah Agung menelfon supir Elf untuk jemput kita ke Dieng dan menanyakan si supir Elf yang menginap di Basecamp Amazing Prau apakah teman teman yang lain sudah ada yang sampai dan ternyata mereka belum sampai juga, kita telfon mereka nga ada satupun yang menjawab telfon. Masih didaerah Dieng jadi nga mungkin lha mereka tersesat pasti mereka sudah tahu jalan pulang.
Iseng sambil nunggu Elf
Akhirnya supir Elf datang juga rasanya pengen buru buru mandi karena muka uda penuh dengan debu. Sampai di basecamp Amazing Prau ternyata Aryadi dan yang lain sudah sampai dan sudah mandi semua, ternyata mereka lebih cepat dari kita. Kita pun langsung makan siang dan antri untuk mandi karena kita harus packing dan siap siap untuk ngeCamp di Danau Cebong. Thank God banget pas kita ke Gunung prau cuaca bersahabat jadi kita bisa menikmati keindahan Gunung Prau yang luar biasa.


Terima kasih Prau :)



Comments

  1. Mas mau nanya. Kalo dari semanggi naik busnya ke wonosobo apa ya?

    ReplyDelete
  2. Kemarin saya & teman2 sewa Elf mba dari semanggi. Klw naik bis bisa naik Bis Sinar Jaya ongkos 110rb, di pool nya daerah pasar minggu.

    ReplyDelete
  3. Mbak cocok deh nenteng keranjang hehe *pisss ya kidding kok
    Btw cerita kemah d telaga cebongnya mana ya?
    Sblmnya nice share ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mas, cerita Telaga Cebongnya ada di " Sunrise 17 Agustus di Sikunir Dieng ".

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerita Horor di Puncak Galau Gunung Kapur Ciampea - Bogor

Cimaja Beach Club, Tempat Nongkrong Asik di Pelabuhan Ratu

Kini Akses Menuju Geopark Ciletuh Lebih Mudah dan Cepat Melalui Jalur Loji