Eksplore Nusa Lembongan dan Ceningan Dalam Sehari

Nusa Ceningan
Setelah snorkling klik disini kami di drop di pinggir pantai dekat jembatan penghubung antara Pulau Nusa Ceningan dan Lembongan. Di warung tempat kami istirahat beberapa bapak - bapak paruh baya menanyakan apakah kami sudah ada motor untuk dipakai selama disini. Dan kami menjawab belum ada, lalu salah satu pria menawarkan jasa sewa motor. Ketika kami menanyakan harga sewa untuk 1 hari kami shock dengan jawabannya, dia menjawab " harga 1 hari nya Rp. 180.000,-". Agung langsung kaget padahal tahun lalu harganya antara Rp. 70.000,- - Rp. 80.000 sedangkan di Penida harganya Rp. 75.000.

Kami bingung apakah karena long weekend atau kami sedang dikerjain alias digetok harganya sama mereka. Agung coba pergi ke warung yang ada diseberang siapa tahu disana ada motor yang bisa disewakan dengan harga masuk akal. Si bapak yang menawarkan sewa motor dengan muka yang kurang bersahabat bilang " Coba aja ditempat lain kalau mau sewa motor ", lalu dia berteriak ke warung yang ada diseberang denga menggunakan bahasa Bali sepertinya dia melarang untuk menyewakan motornya dengan harga biasanya.

Saya coba telfon Mas Duta (0821-1393-9989) pemilik penginapan Nyiuh Gading tempat kami menginap di Lembongan siapa tahu mas Duta punya motor untuk disewakan. Sayangnya telfon mas Duta tidak bisa dihubungi, mau browsing tempat penyewaan motor eh sinyal internetnya kurang bagus. Lalu kami akhirnya jalan kaki sambil cari tempat penyewaan motor dengan keadaan baju basah belum ganti dari selesai snorkling.


Yang kasian Toni karena dia membawa koper jadi dia harus narik - nari koper di pinggir jalan. Untungnya kami bisa tetap fun disaat kondisi seperti saat ini. Beberapa kali kami jadi pusat perhatian dan ada beberapa orang yang menawarkan jasa antar dengan mobil tapi kami tolak karena kami masih mau coba cari penyewaan motor.

Agung bilang " Jul kayanya kalau ke pusat kota itu masih jauh deh, dulu gw diturunin di Pelabuhan Jungut Batu & disitu banyak yang sewain motor. Apa kita makan dulu aja soalnya uda siang dan uda waktunya makan juga, kita cari tempat makan yang ada wifi nya aja sambil browsing tempat sewa motor dan sambil nunggu mas Duta bisa dihubungi.
Cafe tempat kami istirahat
Menu makan siang


Dan akhirnya kami memutuskan untuk makan disalah satu cafe yang tersedia wifi, lumayan juga kaki dan punggung pegel jalan kaki. Kami mulai pesan makanan dan ketika melihat daftar menunya hhmmm... harganya lumayan sedikit mahal. Maklum aja lah namanya juga cafe yang tidak hanya menjual makanan tapi suasana dan view. Untuk rasa makanannya sih kurang cocok dilidah Saya, Saya dan Deli pesan ikan tuna bumbu kecap dan ada rasa jahe nya sedangkan Agung dan Toni memesan mie goreng.

Iseng - iseng saya menanyakan ke Pak Putu suami dari si Ibu pemilik cafe, apakah si Bapak punya motor yang bisa kami sewa. Dan si Bapak bilang " nanti saya cari kan dulu ", dengan harap - harap cemas kami menunggu si Bapak yang pergi entah kemana. Dan Thanks God akhirnya si Pak Putu membawa kabar baik, dia memberikan dua kunci motor kepada kami. Ketika kami tanya harga sewanya berapa pak Putu bilang " Seharinya Rp. 80.000,-". Harganya lebih masuk akal dibandingkan dengan orang - orang yang ada di pinggir pantai tadi.

Pak Putu bertanya kepada kami " besok sudah beli tiket fast boat untuk pulang belum dek ? "
Agung jawab " belum pak ".
" Kebetulan saya nahkoda fast boat dan hari ini libur karena ada upacara agama semua penyebrangan dari sini ke Bali untuk hari ini tidak ada, kalau mau saya booking kan tiket fast boat untuk besok dari Pelabuhan Mushroom ".
Agung  jawab" boleh pak tapi saya biasanya dari Pelabuhan Jungut batu "
Pak Putu " sama saja dari pelabuhan Jungut batu juga bisa"
Agung " Harga tiketnya berapa pak ? "
Pak Putu " Perorangnya Rp. 70.000,- "
Agung " Yaudah pak boleh dibooking tiketnya besok jam 2 "

Agung bilang " Gak papa kita booking dari si Pak Putu aja gak enak soalnya dia uda bantuin kita cari motor, lagian biar gw juga nyobain dari pelabuhan Mushroom. " Lalu setelah makan kami langsung membayar sewa untuk 2 motor ke pak Putu dan langsung pamit.
Nyiuh Gading
Kami langsung ke penginapan Nyiuh Gading, pemiliknya namanya Mas Duta. Kami booking via traveloka harga nya Rp. 170.000/kamar untuk kamarnya nyaman, bersih dan kamar mandinya juga luas, pokoknya rekomend banget apalagi depannnya bisa langsung ke pantai. Setelah drop barang kami langsung explore Ceningan dan  Lembongan.
Jembatan yg menjadi icon dari Ceningan Lembongan
Sebelum menyebrang ke Nusa Ceningan kita berhenti di depan jembatan kuning yang menjadi ikon Nusa Ceningan dan Lembongan. Selesai foto - foto di depan jembatan kami langsung melanjutkan perjalanan ke spot berikutnya.
Blue Lagoon
Spot pertama di Nusa Ceningan adalah Blue Lagoon, pemandangan cekungan atau teluk kecil yang berbatu dengan warna air laut yang berwarna biru bisa dijadikan spot untuk berfoto.
Cliff jumping


Dari Blue Lagoon kami pindah ke Cliff jump, tempat untuk menguji adrenalin. Disini kami hanya singgah sebentar hanya ingin tahu tempatnya tapi tidak berani cliff jump. Sebelumnya Agung pernah cliff jump disini tapi pada saat kami kesini ombak lagi lumayan besar dan tidak ada seorang pun yang cliff jump. Hanya ada 2 orang bule yang turun kebawah untuk bermain papan selancar.


Destinasi terakhir kita di Nusa Ceningan adalah Dream Beach. Pantai yang ombaknya bersahabat untuk berenang - renang. Ada banyak wisatawan yang berjemur sambil menikmati keindahan Dream Beach. Kami cukup lama menikmati pantai ini sambil menunggu Agung berenang di pantai ini. Sebenarnya masih ada satu destinasi yang cukup terkenal di Ceningan yang kita lewatkan yaitu Devil tears. 

Setelah dari Dream Beach kami memutuskan untuk pulang ke penginapan karena mau mengejar sunset di depan pantai dekat penginapan. Karena jarak dari satu spot ke spot yang lainnya berdekatan jadi cukup setengah hari mengeksplore Nusa Ceningan.
Wajah manis adek adek penjual gelang
2 buah gelang yg saya beli


Sesampainya di penginapan saya langsung beranjak pergi ke pinggir pantai, sambil menunggu sunset saya berkenalan dengan adik - adik yang menawari saya gelang - gelang. Untung lah ada mereka jadi saya ada teman mengobrol karena teman - teman saya langsung istirahat di penginapan.
Romantis
Syahdu
Matahari pun perlahan - lahan mulai terbenam, ini lah moment yang paling saya suka ketika sedang di pantai yaitu melihat matahari terbenam dan melihat proses pergantian hari dari sore ke malam. Tak terasa hari sudah mulai gelap dan saya kembali ke penginapan. Kami siap - siap untuk makan malam, Agung mau mengajak kita ke salah satu cafe yang ngehits di Lembongan.

Kami hanya melipir dari pinggir pantai untuk ke Cafe tersebut, di pertengahan jalan kami melihat ada kerumunan orang - orang rupanya sedang ada upacara keagamaan. Karena kebetulan ketika kami kesana bertepatan dengan hari raya Kuningan. 
Upacara ke agamaan
Banyak sekali wisatawan asing yang menyaksikan upacara tersebut, mereka sangat tertarik sekali melihat acara upacara ini. Oh yah ketika kami ke Lembongan kebanyakan yang berkunjungan adalah wisatawan dari manca negara untuk lokalnya terlihat jarang. Beruntungnya kami bisa menyaksikan upacara adat di Bali, baru kali ini saya melihat upacara ke agamaan di Bali.  Bali sangat kaya dan kental akan budayanya mereka masih tetap menjaga kelestarian budaya di saat perkembangan jaman dan arus pengaruh budaya luar yang semakin pesat masuk ke Negeri kita. 

Kami menyaksikan sampai upacara ini selesai bahkan kami mengikuti iring - iringan ogoh - ogoh nya dibawa pulang. Sedikit kaget karena ogoh - ogoh nya dibawa ke kuburan. Selesai melihat upacara ke agamaan tersebut kami langsung cari tempat makan. Pilihan kami jadi ke warung pecel lele hahaha ...



Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor di Puncak Galau Gunung Kapur Ciampea - Bogor

Cimaja Beach Club, Tempat Nongkrong Asik di Pelabuhan Ratu

Kini Akses Menuju Geopark Ciletuh Lebih Mudah dan Cepat Melalui Jalur Loji